gentasuri
 
BH-HMO <[email protected]> wrote: Subject: FW: [Pelita] Bila Anak Demam, Perhatikan Aktivitasnya
Date: Mon, 20 Jun 2005 16:35:40 +0700


Bila Anak Demam, Perhatikan Aktivitasnya
Dr Alan R Tumbelaka, SpA(K); UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI

HAMPIR setiap orang tua pernah merasakan adanya peningkatan suhu di tubuh putra-putrinya. Ketika diraba dahinya akan terasa panas. Kondisi demikian secara umum disebut dengan demam. Namun, apakah demam itu? Seberapa berbahayanya bagi seorang anak?

Demam terjadi bila pusat pengaturan suhu dalam badan kita (termostat), meningkatkan suhu tubuh di atas nilai normalnya. Termostat ini merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang disebut hipotalamus. Kalau suhu tubuh meningkat di atas 38 derajat Celsius, barulah disebut demam.

Secara normal suhu badan biasanya dapat berubah, lebih rendah pada pagi dan sedikit meningkat malam hari. Ketika demam terjadi, mungkin saja keadaan tidak berbahaya, tapi menguntungkan. Karena, sebenarnya saat itu merupakan upaya tubuh melawan infeksi kuman.

Dalam kondisi ini tidak semua demam perlu diobati. Hanya saja demam tinggi dapat berakibat ketidaknyamanan, serta mendorong terjadinya kekurangan cairan pada anak.

Kalau pada pengukuran termometer masih menunjukkan suhu di bawah 38,5 derajat Celsius, biasanya belum memerlukan pemberian obat penurun panas, kecuali anak gelisah. Tapi, kalau pada bayi usia kurang dari 3 bulan, harus ditangani secara khusus. Bila perlu segera periksakan ke dokter. Peningkatan suhu pada bayi muda sering merupakan tanda adanya infeksi berat.

Berbahaya tidaknya demam pada anak bisa dilihat dari aktivitasnya. Tidak serius bila si anak menunjukkan tanda-tanda tetap asyik bermain, tetap mau makan dan minum, sadar penuh dan masih sering tersenyum, warna kulit seperti biasanya, serta tetap baik keadaannya walaupun suhu sudah turun. Tapi, kondisi-kondisi tersebut tidak akan terjadi bila anak demam karena infeksi.

Demam sesungguhnya bukanlah sesuatu penyakit, melainkan hanya gejala dari suatu kondisi. Beberapa penyebab timbulnya demam antara lain:

1. Infeksi (Demam merupakan upaya perlawanan tubuh terhadap infeksi melalui sistem pertahanan alamiah tubuh manusia).

2. Pemakaian baju atau pembungkus badan yang terlalu ketat. (Anak atau khususnya bayi dapat menjadi demam bila terbungkus secara berlebihan atau berada dalam lingkungan panas. Karena, mereka belum mampu mengatur suhu tubuhnya).

3. Imunisasi (Hanya terjadi pada suntikan vaksin tertentu).

4. Pertumbuhan gigi (Kerap disebut sebagai penyebab timbulnya demam. Namun, biasanya tidak sampai melebihi 37,8 derajat Celsius).

Sedangkan cara untuk mengetahui kondisi anak sedang demam atau tidak, bisa melalui pengukuran termometer. Perabaan pada dahi memang memberikan kesan adanya peningkatan suhu badan. Tapi, setiap orang tua punya pengalaman berbeda soal ini.

Termometer (alat pengukur suhu) dapat membantu menetapkan adanya demam pada anak, bila diukur pada tempat dan melewati batas tertentu, misalnya di atas 38 derajat Celsius pada pengukuran di anus (rektal), di atas 37,5 derajat Celsius pada pengukuran di mulut, dan di atas 37,2 derajat Celsius pada pengukuran di ketiak.

Penanganan demam

Tinggi suhu tidak mencerminkan derajat beratnya penyakit yang ada. Anak dengan influenza atau infeksi virus lainnya dapat menyebabkan suhu tubuh naik tinggi (39-40 derajat Celsius). Tapi, tidak berarti penyakit tersebut berbahaya. Bahkan infeksi serius sering ditandai dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Pada bayi muda/baru lahir, sering ditandai dengan suhu di bawah normal.

Tapi bila anak menunjukkan sesak napas, atau tetap cepat kendati suhunya kembali normal, segeralah bawa ke dokter.

Tidak semua demam pada anak perlu diobati. Tapi bila anak terlihat tidak nyaman, pertimbangkan pemberian obat penurun demam seperti parasetamol, ibuprofen, atau dipiron. Kompres dengan air hangat/suam kuku, jangan gunakan air dingin atau alkohol. Gunakan baju dan selimut tipis. Bila terlalu tebal akan menghambat keluarnya panas badan. Pastikan suhu ruang/kamar cukup sejuk.

Berikan minum banyak untuk menghindari dehidrasi. Hindari yang mengandung kafein, kola atau teh, karena zat ini merangsang kencing lebih banyak. Bila muntah dan diare, tanya dokter apakah boleh ditambah cairan oralit. Jangan dipaksa makan bila ia tidak ingin, biarkan semaunya. Pastikan anak bisa beristirahat dengan cukup.

Segera bawa ke RS atau instalasi gawat darurat bila anak dengan demam menangis terus-menerus, sangat gelisah, lemas atau mengantuk dan sulit dibangunkan, keluar bintik merah di kulit, membiru pada bibir-lidah-kuku, ubun-ubun besar bayi membonjol, leher/kuduknya kaku, sesak napas serta kejang.

Untuk anak besar dengan demam kurang dari 40 derajat Celsius, hubungi dokter bila tidak bisa makan atau minum, sering muntah dan diare, dehidrasi, sakit menelan atau sakit telinga, anak tetap demam lebih dari 1 hari untuk usia 2 tahun atau kurang, atau 3 hari untuk anak lebih besar.(M-4).




Leave a Reply.

nevia