gentasuri
 
BH-HMO <[email protected]> wrote: Subject: Beser Bisa Karena Ada Tumor! (1)
Date: Mon, 20 Jun 2005 11:12:33 +0700


Beser Bisa Karena Ada Tumor! (1)

kecil alias beser atau
Tampaknya sepele, tetapi bila Anda sering buang air tak mampu menahan keluarnya air seni, sebaiknya hati-hati atau segera kunjungi dokter. Siapa tahu ada penyakit yang lebih serius sedang mengintai.

Seorang pasien wanita datang ke klinik urologi di suatu rumah sakit. Ia mengeluh sering sekali berkemih. Bahkan ketika merasakan ingin buang air kecil, air seninya sudah keburu keluar sebelum sampai di kamar kecil. Pasien lain merasa sakit ketika buang air kecil. Sementara seorang bapak bertutur,tiap kali ia kencing selalu terasa tidak tuntas. Keluhan ketiga pasien itu sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti dilaporkan Berita Ikatan Dokter Indonesia (Bidi), Mei 1999.

Dalam takaran normal, pembuangan air seni kira-kira 1,5 liter atau 4 - 5 kali dalam sehari. Ini sesuai daya tampung kantung kencing yang sebesar 300cc. Di atas 10 kali bisa dianggap tidak normal. Nah, kalau sering kencing melebihi patokan itu, Anda harus waspada. Barangkali ada sesuatu yang kurang beres menyangkut organ atau sirkulasi air seni Anda.

Honeymoon cystitis

* Menurut dr. Djoko Raharjo, ahli urologi dari RSCM-FKUI Jakarta, penyebab sering beser bermacam-macam dan tergantung pula pada jenis kelamin.

Yang paling kelihatan justru pada penderita kencing manis. Soalnya, gejala penyakit gula di antaranya ialah banyak minum, mudah lapar, dan sering kencing.

"Jadi, orang yang beser pertama-tama yang harus dicurigai apakah dia menderita penyakit gula atau tidak."

Gangguan beser juga sering menimpa wanita muda lantaran adanya peradangan dalam kantung kencing yang disebut cystitis. Penyebabnya kuman yangbergentayangan di dalam kantung kencing dan menimbulkan infeksi. Prosesnya bisa dalam hitungan jam dan dipermudah karena saluran kencing wanita itu pendek. Penyakit ini juga suka menyerang pasangan yang baru menikah, oleh karena itu juga disebut honeymoon cystitis.

Pada wanita paruh baya pemicu cystitis lain lagi. Pada mereka peradangan ini lebih karena berkurangnya pasokan hormon estrogen. Ujung-ujungnya selaput lendir menjadi kering dan sempit. Kekeringan ini membuat saluran kencing menjadi kaku dan mempermudah terjadinya infeksi.

Yang lebih ditakutkan menurut Djoko, adalah beser karena adanya kelainan serius pada kantung kencing, semisal tumor. Dalam kasus ini, dokter akan memeriksa air seni dengan lebih cermat. Bisa dengan mata telanjang ataupun melalui bantuan mikroskop. Jika terdapat sel darah putih di dalam air seni, bisa dipastikan ada tumor, khususnya karsinoma insitu.

Gangguan kencing juga banyak melanda pria di atas usia 50 tahun yang sebagian besar akibat pembesaran (hypertrophy) prostat. Tanda-tandanya, beser tidak tuntas, selalu ada sisa, dan sering disertai rasa sakit saat kencing. Pembesaran prostat ini lantaran ada kegiatan hormon testosteron yang diubah menjadi hormon dehidrostestosteron di dalam sel prostat. Zat ini
masuk dalam inti sel dan bereaksi dengan ribonucleic acid (RNA) dan terjadi sintesa protein yang menyebabkan pembesaran prostat.

Lelaki mana pun bisa terkena. Pada dasarnya semua pria sehat di atas usia 40 tahun cenderung mengalami pembesaran prostat. Tapi kira-kira hanya 10 persen yang mengalami gangguan.

Pembesaran prostat secara perlahan akan menyumbat saluran kencing sampai pada suatu saat penderita tidak bisa buang air kecil. Ini membuat kantung kencing menjadi penuh. Akibatnya, seperti bak mandi yang diisi penuh, luber. Maka yang dirasakan penderita adalah seperti buang air kecil terus-menerus.

Gara-gara batuk

* Dalam dunia kedokteran, kondisi tidak bisa menahan kencing diistilahkan dengan incontinentia urinary. Keadaan luber macam bak mandi itu diistilahkan dengan incontinentia paradoxical.

Disebut paradoks karena tersumbat tetapi kenyataannya air seni keluar tanpa bisa ditahan. Bila seseorang terkena penyakit ini, ia merasa tidak pernah dapat mengosongkan kandung kemih dengan tuntas, disamping seringnya berkemih dalam jumlah kecil sepanjang hari.

Jenis incontinentia lainnya adalah tipe desakan. Pada kasus ini orang akan buang air kecil segera setelah merasakannya. Kadang-kadang, air seni berceceran keluar sebelum penderita tiba di kamar mandi. Sementara pada orang tua lantaran otot sphincter (semacam klep)-nya ngadat, maka bisa timbul incontinentia desakan. Pada dasarnya otot itu baru bekerja bila ada aliran kencing, tetapi pada orang tua yang pikun mekanisme ini kadang tidak berjalan.

"Jadinya, hanya gara-gara batuk atau tertawa panjang, air seni bisa keluar,"papar dr. Djoko.
8/16/2010 05:26:35 pm

Life is measured by thought and action not by time.

Reply



Leave a Reply.

nevia