gentasuri
 
rahasia_dollar_amerika.pdf
File Size: 577 kb
File Type: pdf
Download File

 
Di FB ada seorang anggota yang mengutip pidato kampanyenya salah seorang CALEG.


Caleg : “Saya akan bangun jembatan di desa ini”

Warga Desa : “ Tapi disini  tidak ada sungai Pak, untuk apa dibangun jembatan”

Caleg: “ Kita akan bangun berikut sungai-sungainya “ …

Pendengar kampanye gemuruh ...(memberi “applause” )
 
Hasil Survey terbaru.

Partai Golkar kalah telak dari Demokrat , menurut info yg beredar dikarenakan ........

Mayoritas Ibu-ibu tidak suka dengan Slogan JK lewat Partai Golkar "Lebih Cepat Lebih Baik! "

Dari hasil survey yg dilakukan serentak diseluruh propinsi sebelum hari H-Pemilu, ternyata ibu-Ibu lebih suka dgn slogan SBY lewat Partai Demokrat nya "Lanjutkan Lanjutkan !"
 
Saat seorang laki2 sedang memoles mobil barunya, anaknya yg berumur 4 tahun membaret2 mobilnya dng batu. Dengan marah, laki2 tsb meraih tangan anaknya dan memukulnya berkali2; tanpa menyadari dia memukulnya dng kunci inggris.

Di rumah sakit, anaknya harus kehilangan jari2nya karena kerusakan tulang yg sangat parah.

Saat anak tsb melihat ayahnya, dng pandangan kesakitan, bertanya, "Ayah, akankah jari2ku tumbuh lagi?" Lelaki tsb, sangat terluka, menyesal dan kehilangan kata2; ia kembali ke mobilnya lalu menendangnya berkali2. Hatinya hancur atas perbuatannya terhadap anaknya, saat berdiri di hadapan mobilnya, ia melihat baret2 yg dilakukan anaknya di mobilnya tertulis;

"AKU CINTA AYAH!"

MARAH & CINTA tidak ada batasnya; pilihlah CINTA u/ mendapatkan hidup yg indah...

Masalahnya dalam dunia ini; MANUSIA yg DIGUNAKAN & BENDA yg DICINTAI...

Mulai saat ini, marilah lebih hati2 mengingatkan diri kita bahwa: BENDA utk DIGUNAKAN & MANUSIA yg mestinya DICINTAI.

Hidup hanya sekejap, maka:

Hati2 dng PIKIRAN2mu, karena akan menjadi KATA2mu.

Hati2 dng KATA2mu, karena akan menjadi TINDAKAN2mu.

Hati2 dng TINDAKAN2mu, karena akan menjadi KEBIASAAN2mu.

Hati2 dng KEBIASAAN2mu, karena akan menjadi KARAKTERmu.

Hati2 dng KARAKTERmu, karena akan menjadi TAKDIRmu.

Jika tidak hati2 TAKDIRmu berakhir menyedihkan...

Jadikan hidupmu lebih berarti.

Hidup ini sangat singkat, cintai orang2 disekelilingmu, cintai org2 yg mencintaimu
 
From: Mujiarto Karuk
Sent: Tuesday, May 26, 2009 9:37 AM


Assalamualaikum Wr Wb

Bismillahirohmanirrohiim

Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis.

Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1 Milyar per bulannya. Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.

Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya.

Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung . Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan "tidur". Jadilah saya berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan.

Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, "Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda?"

Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius.

" Ada empat hal yang harus Anda perhatikan," begitu beliau memulai penjelasannya.


RAHASIA PERTAMA

"Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).

Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.


Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu... baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah."

 
Beliau mengambil napas sejenak.

RAHASIA KEDUA

"Kemudian yang kedua," beliau melanjutkan.
"Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, 'Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.' Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.

Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.


RAHASIA KETIGA

"Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka, " begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. "Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya."

"Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga" , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).

"Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga? ," tanya beliau.

"Ya, bagaimana caranya?" jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.

"Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!" jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. "Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula."


"Walau pun itu orang kaya?" tanya saya.

"Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah."

"Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri," saya bertanya lagi.

"Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu," jawab beliau. "Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda."


RAHASIA KEEMPAT

Wah, makin menarik, nih.
Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.

"Yang keempat nih, Mas," beliau memulai. "Jangan mempermainkan wanita".

Hm... ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja.

"Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil."

"Lalu?" saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.

"Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. "


Oh... pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati.

"Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya," beliau melanjutkan.

Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Perbincangan ini ditutup ketika kemudian ada tamu yang datang....



KEDAHSYATAN SEDEKAH


Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!

Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan hati ikhlas, sampai-sampai Rasul sendiri membuat perbandingan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut.

Kemudian mereka bertanya, 'Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?'.

Allah menjawab, ' Ada , yaitu besi'.

Para malaikat pun kembali bertanya, 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari besi?'.

Allah menjawab, ' Ada , yaitu api'.

Bertanya kembali para malaikat, 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari api?'.

Allah menjawab, ' Ada , yaitu air'.

'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?' tanya para malaikat.

Allah pun menjawab, ' Ada , yaitu angin'.

Akhirnya para malaikat bertanya lagi, 'Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?'.

Allah yang Mahakaya menjawab, ' Ada , yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya' ."

 
Subhanallah. ...

 


 
Seni Memimpin Ala SBY

Buku setebal 437 halaman plus 18 halaman ini berisi penilaian Juru Bicara Presiden bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal, tentang kepemimpinan SBY. Catatan harian Dino selama mendampingi SBY, tidak ditemui hal-hal yang berisi ketidaksetujuan Dino terhadap SBY, apalagi kritik atas kekurangan SBY. Padahal SBY telah berpesan, "Dino, kalau engkau ingin menulis tentang apa yang saya pikir dan lakukan, tulislah secara obyektif. Ceritakan tentang kebenaran, say what I do, what I have done. Itu abadi, Din." Dino hanya menjawab, "Buku ini saya tulis dengan hati nurani yang bersih."

Buku ini menggiring pembaca memasuki jalan pemikiran Dino dalam mengenal watak dan kepribadian SBY. Seperti saat terjadi gelombang tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Sebenarnya ada "ketidaksetujuan" Dino ketika SBY memutuskan akan langsung ke Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dari Jayapura tatkala mendengar kabar terjadi gempa dan gelombang tsunami pada 26 Desember 2004.

Saat itu mereka dan rombongan sedang berada di Bumi Cenderawasih untuk menghadiri perayaan Natal . Dino menyarankan SBY ke Jakarta terlebih dahulu dengan pertimbangan antara lain kondisi korban dan kerusakan di Aceh masih belum jelas dan kedatangan di Jakarta bisa memberi waktu untuk mempersiapkan kunjungan ke Aceh yang lebih matang.

Namun Dino tak berani menunjukkan ketidaksetujuannya secara langsung ke SBY. Ia ungkapkan hal itu pada halaman 4 dengan kalimat "Jujurnya, malam itu saya masih bertanya dalam hati apakah kepergian Presiden ke Aceh merupakan keputusan yang tepat."

Alhasil Dino berujar, "Keputusan Presiden SBY untuk segera `maju ke depan` dan tiba di Aceh pada hari kedua setelah tsunami adalah keputusan yang tepat dan sangat strategis bagi proses pembuatan kebijakan pemerintah setelahnya." (halaman 6).

Sebaliknya Dino mengkritisi Amien Rais yang juga telah berada di Aceh tetapi tidak merespon tawaran SBY saat rapat darurat bersama di Pendopo Gubernur Aceh untuk memberi komentar, tambahan, atau usulan penanganan bencana dahsyat itu.

"Beliau justru memilih mengeluarkan kritik pedas di luar melalui media, ketimbang memberi usulan konstruktif dalam rapat bersama seluruh pejabat," tulis Dino tentang Amien Rais dalam buku yang diterbitkan oleh "Red & White Publishing" itu.

"Saya dulu kebetulan juga pengagum Amien Rais namun dari peristiwa itu ada satu pelajaran penting yang saya petik untuk para pemimpin masa depan: ada masanya di mana semua pemimpin bangsa harus dapat melupakan ego politiknya dan bahu-membahu bersatu menangani suatu krisis nasional."(halaman 8).

Dalam Bab I bertajuk "Memimpin Dalam Krisis", dari bencana Aceh, Dino menyimpulkan kepemimpinan SBY sangat tepat karena dalam krisis selalu berada di depan dan mengubah krisis menjadi peluang tercipta perdamaian dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Dari kasus penculikan wartawan Metro TV oleh gerilyawan Irak, Dino menilai SBY merespon masalah secara "realtime" (seketika). Ketika menaikkan harga BBM pada 2005 Dino menilai SBY pemimpin yang berani mengambil risiko. Saat prihatin atas penculikan bocah berusia 5 tahun bernama Raisya, SBY dinilai Dino sebagai pemimpin yang melakukan hal tepat.

Bab II bertajuk "Memimpin Dalam Perubahan" berisi penilaian Dino tentang kepemimpinan SBY dalam birokrasi. Dino menilai SBY sebagai pendobrak birokrasi.

"SBY tahu sekali bahwa birokrasi tidak akan mengubah dirinya sendiri kecuali mulai diubah oleh pimpinan politik," tulis Dino pada halaman 78.

SBY juga dinilai sebagai pemimpin yang bisa melakukan transformasi diri. Menurut Dino, sejak SBY dilantik menjadi Presiden pada Oktober 2004 ada empat transformasi diri yang dilakukan, yakni menjadi seorang ekonom, menjadi "crisis leader", mendudukkan diri di atas kepentingan golongan (above politics), dan menjadi negarawan internasional.

Pendek kata, menurut Dino, SBY telah memaksa diri dan dipaksa situasi untuk menggali kemampuan baru sekaligus meningkatkan kapasitas kepemimpinannya.


"SBY Tidak"


Bab III bertajuk "Memimpin Rakyat dan Menghadapi Tantangan" menggambarkan kepemimpinan SBY yang merakyat dan penuh ketulusan hati.

Dino memperhatikan ada teknik SBY yang baik disimak oleh calon pemimpin.

Kalau SBY menjabat tangan seseorang maka untuk dua atau tiga detik itu perhatiannya akan terfokus hanya pada orang di depannya: tangannya diremas erat, matanya menatap bola mata orang itu, dan senyumnya diarahkan hanya pada orang itu.

SBY seolah-olah mengatakan kepada orang yang disapanya, "Di sini, detik ini, hanya ada saya dan kamu."

"Hal ini penting karena bagi saya tidak ada yang lebih menyebalkan daripada menjabat tangan seseorang yang matanya menerawang pada orang lain," tulis Dino pada halaman 153.

SBY juga digambarkan Dino sebagai pemimpin yang ingin langsung mendapat masukan dari rakyat untuk mewujudkan demokrasi langsung.

Contoh yang tampilkan adalah ketika dialog SBY dengan para petani di Waduk Jatiluhur pada 11 Juni 2005. Pada acara itu, SBY memberi nomor telepon genggamnya yang bisa dihubungi 24 jam sehari. Akibatnya, nomor telepon SBY mengalami gangguan karena tak mampu menampung banyaknya orang yang mengirim pesan melalui layanan pesan singkat (SMS).

Hal terpenting dalam Bab III itu adalah kesan Dino bahwa SBY merupakan pemimpin yang konsisten menjaga warna politiknya dan menjunjung tinggi etika politik.

"Yang lain bisa saja berpolitik kotor: SBY tidak. Yang lain bisa menyebarkan isu bohong melalui SMS atau fitnah keji melalui media: SBY tidak. Yang lain bisa bermain politik uang: SBY tidak. Yang lain bisa kampanye hitam: SBY tidak. Yang lain bisa melancarkan politik penghancuran: SBY tidak. Yang lain bisa menyebarkan selebaran gelap: SBY tidak. Yang lain bisa menghalalkan segala cara untuk kekuasaan: SBY tidak." (halaman 178).

Sejumlah penebar fitnah disebut seperti Eggi Sudjana dan Zaenal Ma`arif tetapi terhadap salah seorang mantan petinggi TNI Dino hanya berani menyebut "Jenderal X".

Dino pun menjadi tahu perilaku standar dari penebar fitnah. Pertama, mereka melontarkan fitnah biasanya dengan cara bombastis dan sikap penuh keyakinan. Kedua, mereka dengan keras kepala mengancam membeberkan bukti-bukti untuk mendukung fitnah itu. Ketiga, setelah proses hukum berjalan mereka meminta maaf dengan segala kerendahan hati kepada orang yang difitnah agar terhindar dari bui.

Dari kasus tersebut, Dino menggambarkan bahwa SBY merupakan pemimpin yang pemaaf, tiada dendam.

Surat balasan SBY atas permohonan maaf dari Zaenal Ma`arif pun tertera pada halaman 211-214 buku ini. Surat balasan itu ditulis sendiri oleh SBY dan orang yang membacanya akan melihat dengan jelas akhlak dari SBY, kata Dino.

Bab IV bertajuk "Memimpin Tim dan Membuat Keputusan" memaparkan gaya kepemimpinan SBY yang sangat mementingkan kekompakan kabinet karena banyak menteri yang berasal dari partai politik. SBY selalu menegaskan bahwa selama menjadi menteri maka loyalitas adalah kepada Presiden dan Pemerintah.

Namun kenyataan mencatat bahwa SBY beberapa kali merombak kabinet dengan beragam alasan yang intinya menunjukkan bahwa kekompakan kabinet merupakan salah satu kerikil pemerintahan SBY.

Pada bab ini pula digambarkan bahwa SBY membela juru bicara Andi Mallarangeng atas desakan pimpinan DPR agar jangan terlalu banyak berkomentar dan Dino yang disebut-sebut sebagai agen asing.

Atas tudingan sebagai agen asing, Dino pada halaman 225 menulis, "Saya sudah mengabdi untuk Republik selama 20 tahun lebih dan saya lahir dari keluarga Pegawai Negeri yang nasionalis. Jadi bisa anda bayangkan betapa gregetnya perasaan saya mendengar celotehan `edan` seperti itu."

Dalam pengambilan keputusan, Dino menggambarkan SBY sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun. Sangat jauh dari anggapan sementara kalangan yang menyebut SBY sebagai figur peragu, lambat, dan tidak "decisive" (tegas).

Dalam ilmu manajemen ada istilah "thinking on your feet" atau orang yang dapat berpikir sambil berdiri. Bagi Dino, SBY melakukan lebih dari itu: beliau bisa "deciding on the run" atau mengambil keputusan sambil berlari.

Judul buku ini diambil dari sub bab bertajuk "Harus Bisa!" dalam Bab IV. Dalam menghadapi setiap situasi, SBY selalu mengatakan kepada pembantunya,"Harus Bisa!".

"Beliau paling tidak suka kalau ada pembantunya yang sudah kalah atau jatuh mental sebelum bertarung. Berkali-kali SBY menyatakan dalam pidato publiknya: Kita jangan menjadi bangsa yang cengeng dan manja," tulis Dino pada halaman 254.

Pada Bab V bertajuk "Memimpin Di Pentas Dunia", Dino menggambarkan SBY sebagai pemimpin nasionalis dan internasionalis.

"Sebagai diplomat profesional, saya berpendapat bahwa SBY adalah salah satu `foreign policy President" terbaik selama ini," tulis Dino pada halaman 284-285. "Foreign policy President" merupakan istilah diplomasi tentang tipe Presiden yang mempunyai perhatian besar pada dunia internasional dan memegang kendali diplomasi.

Selain sebagai sosok nasional dan internasionalis, pada bab ini Dino menggambarkan SBY sebagai pemimpin yang menyentuh hati dan menyembuhkan luka, percaya diri dalam mengambil sikap, peka terhadap situasi, menanam dan memanfaatkan "political capital" dalam diplomasi, mengukir sejarah diplomasi, dan menggagas ide melahirkan inovasi.

Pada bab VI bertajuk "Memimpin Diri Sendiri", Dino menggambarkan SBY sebagai pemimpin yang menghormati ketepatan waktu, menjadi diri sendiri, pemimpin yang tidak mendewasakan kekuasaan, dan pemimpin bermental tangguh.

Bila Wimar tak ada penyesalan menjadi juru bicara Gus Dur, Dino tentu saja sangat bangga menjadi juru bicara seorang Presiden yang ia gambarkan sangat perfeksionis.

"Saya sering merasa seperti kuda lumping yang mengejar kuda balap," tulis Dino dalam epilog.

Banyak pernyataan SBY dan cerita menarik yang belum diberitakan sebelumnya dapat disimak dalam buku yang dihiasi parade ratusan foto kegiatan SBY.

Dalam pengabdian kepada SBY, Dino menulis bahwa yang ada hanyalah kehormatan dicampur kecemasan apakah telah memberikan yang terbaik kalau tiba masanya meninggalkan Istana. (Nast)

Home » Referensi

 

 
 
Golfer At The Dentist 
                
A man and his wife walked into a dentist's office.
The man said to the dentist, 'Doc, I'm in one hell of a hurry. I have two buddies sitting out in my car waiting for us to go play golf, so forget about the anesthetic and just pull the tooth and be done with it. 
 
We have a 10:00 AM tee time at the best golf course in town and it's 9:30 already. I don't have time to wait for the anesthetic to work!' 

The dentist thought to himself, 'My goodness, this is surely a very brave man asking to have his tooth pulled without using anything to kill the pain.' 

So the dentist asks him, 'Which tooth is it sir? 

The man turned to his wife and said, 'Open your mouth honey, and show him.' .
 

BUKU HARIAN AYAH  -------- ---- ---------
> --------- --------- --------- --------- --------- ---------
> ----- Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar. Di dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan bagi saya, juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi seorang pria yang baik, seorang suami yang baik seperti ayah saya. Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit. Tak lama setelah menikah, saya dan istri mulai sering bertengkar hanya akibat hal-hal kecil dalam rumah tangga.

Malam minggu saya pulang ke kampung halaman, saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ayah mendengarkan segala keluhan saya. Setelah itu beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya.

 Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku-buku tersebut telah disimpan selama puluhantahun. Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku harian? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari buku-buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah, agak miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman kertas.

Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu.. Semuanya merupakan catatan hal-hal sepele, "Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya." "Anak- anak terlalu berisik, untung ada dia." Sedikit demi sedikit tercatat. Semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam kebaikan dan cinta ibu kepada ayah, mengenai cinta ibu terhadap anak-anak dan terhadap keluarga ini.

Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku. Arus hangat mengalir di dalam hati saya, mata saya berlinang air mata. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada ayah"Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu." Ayah menggelengkan kepalanya dan berkata,"Tidak perlu kagum, kamu juga bisa." Ayah berkata lagi,"Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan. Intinya adalah harus bisa belajar untuk saling pengertian dan toleran. Setiap orang memiliki masa emosional. Ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara-gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel. Waktu itu saya bersembunyi di depan rumah, di dalam buku catatan saya tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. Sering kali dalam hati saya penuh dengan amarah waktu menulis kertasnya sobek akibat tembus oleh pena. Tapi saya masih saja terus menulis satu demi satu kebaikannya, saya renungkan bolak-balik dan akhirnya emosinya juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu." Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada ayah,"Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan-catatan ini?" Ayah hanya tertawa dan berkata,"Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku.Kadang kala di malam hari, menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain. Ha ha ha.." Memandang wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada di atas meja, tiba-tiba saya sadar akan rahasia dari suatu pernikahan: Membangun Cinta itu sebenarnya sangat sederhana. Ingat dan catat kebaikan dari orang lain.Lupakan segala kesalahan dari pihak lain.
 
HUBUNGAN ANTARA TIDUR & MATI:

                        1. Tidur dgn wanita CANTIK.. Bangganya 1/2 mati.

                        2. Tidur dgn ARTIS.. Mahalnya 1/2 mati.

                        3. Tidur dgn wanita JELEK.. Stressnya 1/2 mati.

                        4. Tidur dgn wanita HYPER.. Capeknya 1/2 mati.

                        5. Tidur dgn PACAR.. Nafsunya 1/2 mati.

                        6. Tidur dgn ISTRI ORG.. Deg2annya 1/2 mati.

                        7. Tidur dgn ISTRI SENDIRI.. Pura2 mati.

                        8. Tidur dgn CADDY.. Bisa mati beneran.
 
OLDER WOMEN ARE SO REASONABLE - THIS IS TRUE...!
 
After being married for 44 years, I took a careful look at my wife one day and said, "44 years ago we had a cheap house, a cheap car, slept on a sofa bed and watched a 14-inch black and white TV, but I got to sleep every night with a hot 25 year old girl."

"Now I have a $1,000,000 home, a $50,000 car, nice big bed and plasma screen TV, but I'm sleeping with a 69 year old woman. It seems to me that you're not holding up your side of things."

My wife is a very reasonable woman. She told me to go out and find a hot 25 year old girl and she would make sure that I would once again be living in a cheap house, driving a cheap car, sleeping on a sofa bed and watching a 14-inch black and white TV.

Aren't older women great? They really know how to solve your mid-life crisis.

nevia