gentasuri
 
pantesan aja nenek minah langsung ditangkap n diadili karena siapa sangka nenek minah ternyata terlibat dalam kasus KPK vs POLRI. Hal ini terungkap saat nenek minah ditanya alasannya kenapa mengambil kakao, nenek minah menjawab : .........untuk "BIBIT".
 
Daleeeembgt niy artikel, smoga mjadi berkat bt kita smuaaa....GBU

KISAH SEORANG GADIS BUTA


Kisah ini saya dapat dari email oleh seorang teman. Semoga dapat menjadi renungan untuk kita semua :
 
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga
dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya,
"Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis itu
terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah
dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah . Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hidup adalah anugerah

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara. Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga. Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya. Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan. Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh - Ingatlah akan
seseorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu. Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.

NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM
HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN
TERULANG LAGI!

 
Tahun yang lalu, ketika ibu saya berkunjung, ia mengajak saya untuk berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah gaun yang baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut.



Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita, dan ibu saya mencoba gaun demi gaun dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai lelah dan ibu saya mulai frustasi. Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di bagian tepi lehernya, dan karena ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam ruang ganti pakaian, saya melihat bagaimana ia mencoba pakaian tersebut, dan dengan susah mencoba untuk mengikat talinya.



Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya, seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya. Saya berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sadari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke kamar ganti untuk mengikatkan tali gaun tersebut. Pakaian ini begitu indah, dan dia membelinya.



Perjalanan belanja kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat terlupakan dari ingatan saya. Sepanjang sisa hari itu, pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam ruang ganti pakaian tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengikat tali blusnya. Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi saya, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling membekas dalam hati saya.



Kemudian pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu saya, mengambil tangannya, menciumnya . dan yang membuatnya terkejut, memberitahukannya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini. Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan mata baru, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri.

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu...


Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ibu. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya...........
 
ROHANIAWAN VS SOPIR METRO MINI
[risaputra-24 maret 2003]

Seorang rohaniawan meninggal dunia, kini antri di depan pintu surga.
Tepat di depannya ada pria berkacamata hitam, memakai kaos oblong lusuh dibalut jaket kulit belel, bercelana jeans butut.

Malaikat penjaga surga menanyai pria itu  "Jelaskan siapakah anda sehingga bisa ditentukan apakah anda layak untuk masuk ke surga atau nggak?"

"Saya Ucok Sopir Metro Mini P-7 Jurusan Pasar minggu - grogol di Jakarta ", jawab pria itu. Malaikat penjaga surga melihat daftar, kemudian tersenyum kepada si sopir metro mini, "Ini jubah sutera dan tongkat emas anda, silahkan dipakai, dan silahkan masuk ke dalam surga".

Sopir metro mini telah masuk ke surga, kini tiba giliran si rohaniawan, ia berdiri tegak dengan suara lantang menerangkan siapa dirinya. "Saya seorang rohaniawan, hampir seluruh hidup saya gunakan untuk melayani lebih sejuta umat".

"Coba saya lihat daftar dulu", kata malaikat si penjaga surga, "Ini jubah belacu dan tongkat kayu anda, silahkan masuk ke dalam surga". 
  "Sebentar", rohaniawan itu menyahut dengan nada protes, "bagaimana bisa seorang sopir metro mini bisa memperoleh jubah sutera dan tongkat emas, sedangkan saya rohaniawan cuma memperoleh kain belacu dengan tongkat kayu?"

"Begini tuan, apa yang diperoleh di sini adalah merupakan buah dari perbuatan tuan di dunia", malaikat memberikan penjelasan, "Dulu ketika tuan sedang berdoa, ummat tuan malah tertidur, sedangkan Ucok, begitu menyetir metromini semua penumpangnya malah berdoa."
 
Sekedar mengingatkan,.....................

QURBAN TERBAIK

Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan. Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan Nabi Ibrahim & Nabi Ismail.

Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklatbertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.

" Berapa harga kambing yang itu pak ?" ujarku menunjuk kambing coklat tersebut.
" Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang" kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.
" Tidak bisa turun pak?" kataku mencoba bernegosiasi.
" Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal" si pedagang bertahan.
" Satu juta lima ratus ribu ya?" aku melakukan penawaran pertama
" Maaf pak, masih jauh." ujarnya cuek.

Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap sipedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.
" Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?" kataku
" Masih belum nutup pak " ujarnya tetap cuek
" Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?" ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.
" Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput" kata si pedagang meledek.

Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu. Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit.
" Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?" kataku kemudian
" Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah" katanya
Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi. Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh,tetapi wajahnya masih terlihat segar.
" Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?" katanya kagum
" Dua juta tidak kurang tidak lebih kek." kata si pedagang setengah malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek.
" Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?" kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan
" bisa di tawar-kan ya mas ?" lanjutnya mencoba negosiasi juga.
" Cari kambing yang lain aja kek. " si pedagang terlihat semakin malas meladeni.
" Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini)

Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas." katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya.
" Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?"lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.

Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan sikakek, kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu." Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah" si pedagang mengeluarkan selembar lima puluh ribua "Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih " Dua juta sudah termasuk ongkos kirim" si pedagang yg cukup jujur memberikan lima puluh ribu ke kakek "mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah) "Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa ditabung lagi)" kata si kakek sambil menerimanya "tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya), sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti, InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu)."

Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari Nissan Serena milikku. Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat.

Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku. Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya. Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh sikakek. Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan.

Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing. Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi.Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya Yang sanggup mengkoleksi "raket" hanya untuk olah-raga seminggu sekali Yang sanggup juga membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus Tapi apa yang aku pikirkan? Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku yang
harganya tidak lebih dari service rutin mobil Nissan Serena, kendaraanku di dunia fana. Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya.

"Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu".
 
GOLF, KORAL, PASIR, DAN DUA CANGKIR KOPI.
Manakala hidupmu tampak susah untuk dijalani ... manakala 24 jam sehari terasa masih kurang ... ingatlah akan toples mayones dan dua cangkir kopi.

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat... tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil toples kosong mayones yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf. Lalu dia bertanya pada muridnya, apakah toples itu sudah penuh. Mereka setuju. Kemudian dia mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf. Dia kembali bertanya, apakah toples itu sudah penuh. Mereka mengangguk. Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples ...

Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Toples terlihat sdh penuh. Profesor kemudian menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples, dan kopi tsb mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa ....
"Pahami, bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. "Bola-bola golf adalah hal-hal yg penting spt Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, dan para sahabat.
Jika semua hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh. Batu-batu koral adalah  pekerjaan, rumah dan mobil. 
Sedangkan pasir adalah hal-hal lainnya yang sepele. Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun bola-bola golf.. Kalian akan  menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele. Jadi ...Beri perhatian untuk hal-hal yang kritis.

Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan. Berikan perhatian terlebih dahulu pada 'bola-bola golf'. Salah satu murid bertanya, "Kopi mewakili apa?"

Profesor: "Itu untuk menunjukkan bahwa sekalipun hidupmu tampak begitu penuh, masih tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat...
 
HARGAI WAKTUMU BERSAMANYA MULAI SEKARANG
- Pada Senin, 8/2/10, indrayanti kiswandono
<giok15@yahoo. com>

Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku."

Peter: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang." (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"
Peter: "Eh? permainan apaan?"

Tina: "Eng... gampang sih permainannya. . Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"

Peter: "Baiklah.... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan."

Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan.
Mau jalan-jalan kemana nih?"

Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus"

Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke karaoke ya...ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

Peter : "Boleh juga..." (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)

Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis.
Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk difoodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama, dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China.. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota....

15:20 pm
Tina: "Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar."
Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya! Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.

15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga..Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Peter : "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu" Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya." Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.

Dear Peter...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58
Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya..Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Tina, Aku sayang kamu...!"

Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...

Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.

*Dear Friends* ,

*Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?*

*Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?*

*Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :
  Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku*

*Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?*

*Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?*

*Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?*

*Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?*

*Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?*

*Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?*

*Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta,menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.*

*Tapi jangan percaya semua yang saya katakan , sebelum anda mencobanya sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.*

Hari ini, bola PERSAHABATAN ada dilapangan anda, kirim ini kepada orang yang benar2 sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat). Juga, jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk orang lainnya .... karena lebih baik memberi daripada menerima bukan ??? =)
 
Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. "Ca’ Nun," kata
> sang penanya, "misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi
> tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu:pergi ke masjid untuk shalat
> Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke
> rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?"Cak Nun menjawab
> lantang, "Ya nolong orang kecelakaan." "Tapi sampeyan kan dosa karena tidak
> sembahyang?" kejar si penanya."Ah, mosok Allah ndeso gitu," jawab Cak Nun.
> "Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak
> ngajak-ngajak, " katanya lagi. "Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke
> surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point
> pribadi.Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong,
> Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan
> itu.Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang.Kata Tuhan:
> kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu.Kalau engkau
> menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi
> makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu.Seraya bertanya balik,
> Emha berujar, "Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini.Pertama,
> orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi
> korupsi uang negara.Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal
> al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit,
> dan mengobarkan semangat permusuhan.Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak
> membaca al-quran, tapi suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih
> sayang?"Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi
> uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau
> korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi
> menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak
> sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak
> korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang
> dan membaca Al-Quran.Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat
> shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya
> dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah
> output sosialnya : kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih,
> kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama.Idealnya, orang
> beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa atau ikut
> kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan
> berkasih sayang.Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah
> sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta
> kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke
> kebaktian, ikut misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak
> disebut orang yang beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak
> mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak
> terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama.Ukuran keberagamaan
> seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur
> dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial.
> Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya. Orang
> beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama. Orang
> yang punya solidaritas dan keprihatinan social pada kaum mustadh'afin
> (kaum tertindas). Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan
> haknya.Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa
> sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid,
> sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelapara
 
Sekelompok Peserta Demo duduk di bawah pohon istirahat sampai sore. Datang seorang wartawan bertanya sama salah seorang pendemo. Terjadilah dialog sbb:

Wartawan
"Sekarang mas koq belum pulang ? Nunggu apalagi ?‪

Pendemo
"Nunggu panitia, janjinya dikasih nasi bungkus + uang 50 rb. Tapi baru dikasih separo. Sisanya katanya tunggu SBY turun. Jam berapa sih Pak SBY biasanya turun"

Wartawan
"Susuai UU 5 tahun lagi atau tepatnya tahun 2014 mas".

Pendemo
"Hah, yg bener".
Sent from my BlackBerry® wireless device
at SHOLEH, ADNAN & ASSOCIATES
in justice we stand
 
CIRI-CIRI PRIA TIDAK MUDA LAGI  ............ ...... Alias WIS WAYAHE....

01. Membaca makin jauh, kencing makin dekat
02. Dulu tidur berhadap-hadapan, sekarang beradu pantat
03. Dulu suka pakai minyak wangi, sekarang sering pakai minyak angin
04. Dulu 12 kali lebih dalam sebulan, sekarang belum tentu sekali sebulan
05. Dulu keras sekali selama menunggu, sekarang lama sekali menunggu keras
06. Dulu langsung ON, sekarang langsung Down
07. Dulu sering siul2in cewe, sekarang malah siul2in burung
08. Dulu kencing asin, sekarang banyak yang sudah kencingnya manis
09. Dulu sering ajak makan enak, sekarang sering ajak makan obat
10. Dulu korbankan kesehatan demi kekayaan, sekarang korbankan kekayaan demi kesehatan
11. Dulu mengkritik generasi tua, sekarang mencela generasi muda
12. Dulu bermimpi untuk mengubah dunia, sekarang jadi insomnia karena dunia berubah terus
13. Dulu dongkol karena nggak dikasih, sekarang jengkel karena ditagih14. Dulu pemburu nikmat, sekarang diburu tobat ... ampuuuuun ..

nevia